Delegasi dari 18 Negara Ikut Isodel di Bali

Kembali


Harian Merdeka, 10 November 2007
 
Sedikitnya 210 delegasi dari 18 negara akan ikut ambil bagian dalam kegiatan International Symposium on Open, Distance and E-Learning 2007 (Isodel 2007) di sebuah hotel berbintang di Kuta, Bali, 13-15 November 2007.
Selain itu 60 pembicara akan tampil dalam simposium internasional, di samping menampilkan video conference Prof Tsuyoshi Usagawa, pakar dari Kumamoto University Jepang, kata Panitia kegiatan tersebut Ir Lilik Gani, H.A, MSC.Ph.D dalam penjelasan di Denpasar Sabtu.
Ia mengatakan, ke-18 negara yang ikut ambil bagian antara lain dari Amerika Serikat, Jepang, Korea, Australia, Hungaria, Iran, India, Bangladesh, Pakistan, Sri Lanka, Vietnam, Brunei Darussalam, Thailand, Filipina, Malaysia, Singapura dan tuan rumah Indonesia.
Video conference Prof Tsuyoshi Usagawa, pakar dari Kumamoto University Jepang itu akan disiarkan ke tempat penyelenggaraan Isodel 2007 di Bali dan disebar luaskan ke delapan perguruan tinggi di dalam dan luar negeri secara interaktif melalui Jardiknas (inherent).
Kegiatan tersebut juga dimeriahkan dengan pameran yang melibatkan sejumlah perguruan tinggi serta lembaga lain yang bergerak dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (ICT).
Lilik Gani yang juga Direktur Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi Pendidikan Depdiknas itu menambahkan, semua kegiatan tersebut bertujuan untuk menambah wawasan peserta tentang kemajuan teknologi dan implementasi ICT dalam pendidikan terbuka, jarak jauh dan e-learning.
Melalui simposium internasional tersebut diharapkan dapat merumuskan rekomendasi dalam bidang Open distance dan E-learning dalam menunjang tiga pilar kebijakan pendidikan, baik melalui jalur pendidikan formal maupun non formal.
Hasil rekomendasi itu akan disampaikan kepada Menteri Pendidikan Nasional sebagai bahan pertimbangan kebijakan dalam bidang pendayagunaan ICT untuk open, distance and E-Learning dalam menunjang perluasan dan pemerataan akses pendidikan.
Selain itu meningkatkan mutu, daya saing pendidikan, penguasaan tata kelola, akuntabilitas dan citra publik. Kegiatan tersebut nantinya diharapkan menjadi agenda tetap minimal setahun sekali, dengan pemilihan tema sesuai perkembangan terakhir, ujar Lilik Gani. (*/cax)

Tidak ada komentar: